Mapena News - Pernahkan Anda mendapati cabai yang hendak dipanen busuk ketika musim hujan? Dan terdapat lalat dewasa yang berwarna coklat kemerahan dengan tanda kuning yang jelas, dengan panjang tubuh berkisar 7 mm, yang terbang disekitar tanaman cabai? Jika iya, itu artinya tanaman Anda terserang lalat buah. Lalat buah, khususnya dari genus Bactrocera, merupakan musuh utama petani cabai karena menyerang langsung buah yang sedang berkembang. Akibatnya, buah cabai menjadi busuk secara keseluruhan, rontok sebelum matang, sehingga tidak layak panen.
Serangan lalat buah biasanya ditandai dengan adanya lubang kecil di permukaan buah cabai yang merupakan bekas tusukan alat penelur (ovipositor) dari lalat betina. Lalat buah betina dapat bertelur 1–20 butir, setelah 1–4 hari, telur menetas menjadi larva (belatung). Larva memakan bagian dalam buah cabai selama 6-10 hari, disertai dengan bakteri yang masuk. Aktivitas belatung dan bakteri menyebabkan buah membusuk di bagian dalam. Akhirnya, buah yang terinfeksi larva akan jatuh ke tanah. Di dalam tanah, larva menjadi tidak aktif dan berubah menjadi pupa (kepompong) selama 3-7 hari dan selanjutnya menjadi lalat buah.
Siklus hidup lalat buah cukup singkat, hanya sekitar 2–3 minggu tergantung suhu dan kelembapan lingkungan. Hal ini membuat populasinya bisa berkembang sangat cepat. Jika tidak dikendalikan, serangan lalat buah dapat menyebabkan kerugian hingga 80% dari total produksi. Salah satu metode pengendalian lalat buah untuk tanaman cabai yang terbukti efektif adalah penggunaan perangkap petrogenol untuk menarik lalat buah jantan masuk kedalam perangkap. Petrogenol adalah atraktan dengan bahan aktif metil eugenol yang merupakan senyawa feromon betina guna menarik lalat buah jantan untuk kawin. Ketika banyak lalat buah jantan yang masuk perangkap menyebabkan banyak lalat buah betina tidak bisa dibuahi, yang secara otomatis akan menurunkan populasi hama lalat buah.
Penggunaan perangkap petrogenol dinilai ramah lingkungan karena bersifat selektif (hanya menarik lalat buah jantan) dan aman bagi serangga menguntungkan lainnya seperti lebah atau predator alami. Selain itu biaya untuk pembuatan perangkap petrogenol cukup murah, hanya membutuhkan botol bekas, kapas, kawat, air, dan petrogenol dengan harga terjangkau 7-8 ribu untuk 1 botol kemasan 5 ml. Perangkap petrogenol untuk lalat buah dapat diperiksa setelah 5-7 hari pemasangan. Dengan pengendalian yang tepat diharapkan petani dapat menjaga produktivitas dan kualitas hasil panen cabai secara optimal sekaligus mendukung budidaya cabai yang berkelanjutan.
Penulis: Nurenik, S.T.P., M.Sc.